CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK
atau - KOMPOS FERMENTASI DARI LIMBAH TERNAK
Bahan :
1.
Kotoran
hewan ( sapi , kambing , ayam, kelinci dll.) = 3 – 5 bagian.
2. Jerami / sisa-sisa pakan ternak ( yang sudah dicacah
lebih kurang 2 Cm ) = ½ - 1 bagian
3. Rumput / sisa-sisa pakan ternak ( yang sudah dipotong-potong lebih kurang 2
Cm = ½ - 1 bagian
4.
Sekam
/ arang sekam = 1 bagian
5. Bahan organik lainnya ( apabila ada )= 1 bagian
6. Katul = 1/50
bagian
7. Air tebu / larutan tetes gula / larutan gula / nira =
secukupnya
8.
Bioaktivator
/ decomposer / biostarter = secukupnya
9.
Air
bersih = secukupnya
Catatan /
Keterangan :
1. Bagian = takaran / ukuran yang dipergunakan
untuk menakar bahan organik, bisa menggunakan ember,
karung, dll.
2.
Untuk
membuat 1 ton pupuk diperlukan larutan bioaktivator
lebih kurang 1 liter sampai dengan 1,5 liter. ( Jumlah tetes gula = Jumlah bio aktivator ).
3.
Jumlah
air yang diperlukan sampai tercapai kelembaban bahan 40 %
4.
Perbandingan
antara larutan bio
aktivator : tetes gula : air = 2 sendok makan : 2 sendok
makan : 10 liter
5.
Pembasahan
seluruh bahan organik dengan
larutan campuran bio aktivator + tetes gula + air bersih
secara merata sampai
kadar air bahan organik mencapai lebih kurang 40 %
Cara Pembuatan
:
1. Campurkan kotoran
hewan , cacahan jerami dan rumput, sekam / arang sekam sampai tercampur merata
2.
Buat
campuran larutan activator + air tebu / tetes gula + air bersih dengan perbandingan 1 : 1 :
500
3.
Basahi katul dengan larutan tersebut diatas,
sampai sedikit lembab saja ( kelembaban 40% / jangan sampai
menjadi adonan jladren / menggumpal )
4. Taburkan katul lembab tersebut kedalam campuran bahan,
diaduk-aduk secara merata , sambil
dibasahi dengan larutan bioactivator yang telah dicampur dengan air tebu /
tetes gula sampai kelembaban bahan mencapai 40% ( tanda kelembaban sudah
mencapai 40% yaitu apabila bahan organik yang dibasahi tersebut
dikepal-kepal dengan jari tangan yang
rapat kemudian dilepaskan masih tetap dalam kondisi menggumpal , tetapi tidak
ada tetesan air yang keluar dari sela-sela jari tangan ).
5. Tebarkan bahan tersebut setebal kurang lebih 40 Cm diatas
lantai semen atau diatas tanah yang diberi alas jerami kering / tebasan rumput
kering. tempat pembuatan sebaiknya beratap atau dibawah naungan pohon karena
dalam proses pembuatan pupuk organik ini tidak boleh terkena sinar matahari
secara langsung dan air hujan )
6. Tutup dengan karung goni / karung plastik / terpal dsb.
Dan biarkan selama 7 hari
7. Setiap 8 – 12 jam sekali suhu hamparan tersebut harus
diperiksa suhunya,
jangan sampai terlalu panas ( suhu melebihi 60OC ) , maka perlu dibuka sejenak – dan
apabila terlalu panas perlu diaduk-aduk
agar bagian bawah tidak terlalu panas, kemudian ditutup kembali.
8. Pada hari ke 5 biasanya suhu sudah menurun , dan pada hari ke 7 maka proses fermentasi kompos sudah selesai, tutup harus dibuka, dan kompos diangin-anginkan sampai benar-benar dingin , setelah kurang lebih 1 minggu kemudian kompos siap dipergunakan di lahan.
Cara Penggunaan :
Prinsip
penggunaan pupuk organik padat / kompos fermentasi harus dimasukan kedalam lapisan olah tanah ( tertutup lapisan
tanah ), sehingga pupuk organik ini
sebaiknya diberikan sebagai pupuk dasar bersamaan dengan pengolahan tanah ,
dengan takaran 3,5
– 5 ton/ ha. pada kondisi tanah yang normal / tanah yang cukup subur atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan
tanah.
Oleh : Ery Setyowati