Jumat, 11 Februari 2022

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK atau - KOMPOS FERMENTASI DARI LIMBAH TERNAK

 

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK 

 atau  - KOMPOS FERMENTASI DARI LIMBAH TERNAK

Bahan :

1.      Kotoran hewan ( sapi , kambing , ayam, kelinci dll.) = 3 – 5 bagian.

2.      Jerami / sisa-sisa pakan ternak ( yang sudah dicacah lebih kurang 2 Cm ) =  ½ - 1 bagian

3.      Rumput / sisa-sisa pakan ternak  ( yang sudah dipotong-potong lebih kurang 2 Cm = ½ - 1 bagian

4.      Sekam / arang sekam = 1 bagian

5.      Bahan organik lainnya ( apabila ada )= 1 bagian

6.      Katul =  1/50 bagian

7.      Air tebu / larutan tetes gula / larutan gula / nira = secukupnya

8.      Bioaktivator / decomposer / biostarter = secukupnya

9.      Air bersih = secukupnya

 

Catatan / Keterangan :

1.      Bagian = takaran / ukuran yang dipergunakan untuk menakar bahan organik, bisa menggunakan ember, karung, dll.

2.      Untuk membuat 1 ton pupuk  diperlukan larutan bioaktivator lebih kurang 1 liter sampai dengan 1,5 liter.  ( Jumlah tetes gula = Jumlah bio aktivator ).

3.      Jumlah air yang diperlukan sampai tercapai kelembaban bahan 40 %

4.      Perbandingan antara larutan bio aktivator : tetes gula :  air =  2 sendok makan : 2 sendok makan : 10 liter   

5.      Pembasahan seluruh bahan organik dengan larutan campuran bio aktivator + tetes gula + air bersih  secara merata     sampai kadar air bahan organik mencapai lebih kurang 40 %

 

  Cara Pembuatan :

1.      Campurkan  kotoran hewan , cacahan jerami dan rumput, sekam / arang sekam sampai tercampur merata

2.      Buat campuran larutan activator + air tebu / tetes gula  + air bersih dengan perbandingan 1 : 1 : 500 

3.       Basahi katul dengan larutan tersebut diatas, sampai sedikit     lembab saja       ( kelembaban 40% / jangan sampai menjadi adonan jladren / menggumpal )

4.      Taburkan katul lembab tersebut kedalam campuran bahan, diaduk-aduk  secara merata , sambil dibasahi dengan larutan bioactivator yang telah dicampur dengan air tebu / tetes gula sampai kelembaban bahan mencapai 40% ( tanda kelembaban sudah mencapai 40% yaitu apabila bahan organik yang dibasahi tersebut dikepal-kepal  dengan jari tangan yang rapat kemudian dilepaskan masih tetap dalam kondisi menggumpal , tetapi tidak ada tetesan air yang keluar dari sela-sela jari tangan ).

5.      Tebarkan bahan tersebut setebal kurang lebih 40 Cm diatas lantai semen atau diatas tanah yang diberi alas jerami kering / tebasan rumput kering. tempat pembuatan sebaiknya beratap atau dibawah naungan pohon karena dalam proses pembuatan pupuk organik ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung dan  air hujan )

6.      Tutup dengan karung goni / karung plastik / terpal dsb. Dan biarkan selama 7 hari

7.      Setiap 8 – 12 jam sekali suhu hamparan tersebut harus diperiksa suhunya, jangan sampai terlalu panas ( suhu melebihi 60OC ) , maka perlu dibuka sejenak – dan apabila terlalu panas  perlu diaduk-aduk agar bagian bawah tidak terlalu panas, kemudian ditutup kembali.

8.      Pada hari ke 5 biasanya suhu sudah menurun , dan pada hari ke 7 maka proses fermentasi kompos sudah selesai, tutup harus dibuka, dan kompos diangin-anginkan sampai benar-benar dingin , setelah kurang lebih 1 minggu kemudian kompos siap dipergunakan di lahan.


Cara Penggunaan :

            Prinsip penggunaan pupuk organik padat / kompos fermentasi harus dimasukan kedalam lapisan olah tanah ( tertutup lapisan tanah ), sehingga  pupuk organik ini sebaiknya diberikan sebagai pupuk dasar bersamaan dengan pengolahan tanah , dengan takaran  3,5 – 5 ton/ ha. pada kondisi tanah yang normal / tanah yang cukup subur  atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.


Oleh : Ery Setyowati