PENDAHULUAN
Penggerek batang
padi termasuk hama paling penting pada tanaman padi yang sering menimbulkan
kahilangan hasil yang tinggi. Di Indonesia terdapat empat jenis penggerek batang padi yaitu :
- Penggerek batang padi putih (Triporyza innotata)
- Penggerek batang padi kuning (Triporyza incertulas)
- Penggerek batang padi
bergaris (Chilo supperssalis)
- Penggerek batang padi ungu (Sesamia inference)
Dilapangan keberadaan hama ini ditandai oleh kehadiran kupu-kupu (ngengat) dan kematian
tunas tunas padi (sundep, dead heart) kematian mali (beluk, white
head).
Penggerek batang putih Ngengatnya berwarna putih, aktif pada malam
hari, tertarik pada cahaya lampu, Telur diletakkan pada kelompok yang disususn
seperti genteng pada permukaan bawah daun, atau kadang-kadang dibagian tanaman
lainnya. Dalam 1 krlompok telur
berjumlah antara 150 – 250 butir,
Inkubasi telur 4 – 9 hari. Masa ulat 19
– 30 hari. Masa pupa 6 – 9 hari,
sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 46 hari.
Penggerek batang padi kuning,
hama ini terdapat didaerah yang mempunyai pengairan baik sehingga padi
dapat ditanam sepanjang tahun. Ngengat berwarna kuning jerami, ngengat betina mempunyai
titik hitam pada sayap depan, pada ngengat jantan titik hitam ini kelihatan
samar – samar. Ngengat aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu.
Telur diletakkan dalam kelompok ditutupi bulu-bulu halus pada permukaan bawah
daun atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya, dalam 1 kelompok telur
berjumlah antara 50 – 150 butir,
Inkubasi telur 4 – 5 hari. Masa ulat 18 – 42 hari. Masa pupa 8 – 14 hari,
sehingga siklus hidup barkisar antara 35 – 63 hari.
Penggerek batang padi bergaris, Ngengat berwarna putih abu-abu,
aktif pada malam hari , tertarik pada lampu. Telur diletakkan di permukaan
bawah daun. dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 20 – 200 butir, Inkubasi telur 4 – 10 hari. Masa ulat
30 – 40 hari. Masa pupa 5 – 10 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 –
60 hari
Penggerek batang padi ungu,/ merah jambu serangga ini terdapat
didataran rendah, tanaman sebelum stadium bunting, Ngengat berwarna abu-abu
kecoklatan, aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan
dalam kelompok pada helai daun, pelepah daun atau batang. dalam 1 krlompok
telur berjumlah antara 100 – 160 butir,
Inkubasi telur 4 – 9 hari. Masa ulat 31 – 38 hari. Masa pupa 5 – 12 hari,
sehingga siklus hidup barkisar antara 45 – 57 hari.
Keempat penggerek batang tersebut menyerang dengan cara yang sama
dan menimbulkan kerusakan yang sama pula. Serangan dalam stadium vegetatif
menimbulkan gejala sundep, yaitu matinya
pucuk tanaman karena titik tumbuh dimakan larva (ulat) pucuk tersebut
mula-mula berwarna kuning kemerah-merahan kemudian kering dan mati. Serangan
dalam tadium generatif menimbulkan gejala beluk yaitu malai yang hampa berwarna putih berdiri
tegak karena tangkai mali putus digerek. Tanaman yang terserang bila dicabut akan mudah putus karena sudah
digerek oleh larva.
Tanda – tanda akan adanya serangan hama penggerek batang ini adalah :
a). Adanya kelompok telur diatas atau dibawah
permukaan daun dan bagian lain tanaman
b). Ngengat terbang berkeliling maupun yang terapung dipermukaan air.
c). Lobang bekas gerekan pada tanaman padi, bila
dibelah didalamnya akan terdapat ulat
d). Daun –daun yang termuda mengekrut atau mengecil,
karena kekurangan air sebagai akibat pangkal batang sudah mulai terpotong.
e). Terlihat
gejakla sundep
f). terihat
gejala beluk.
Sampai saat ini
belum ada varietas yang tahan terhadap penggerek batang,. Oleh karena itu maka
gejala serangan hama ini perlu diwaspadai, terutama pada pertanaman musim hujan.
Waktu tanam yang tepat merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan
penggerek batang
PENGENDALIAN
1.
Pengaturan pola tanam
Ø
Rotasi tanaman padi dengan
tanaman bukan padi untuk memutus siklus hidup hama.
Ø
Tanam serentak untuk membatasi
sumber makanan bagi penggerek batang
Ø
Pengaturan waktu tanam, yaitu berdasarkan
penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul padi. Usahakan tanam jangan bertepatan dengan
puncak populasi penerbagan ngengat, sebaiknya 15 hari setelah puncak
penerbangan.
2.
Pengendalian secara mekanik
o Mengumpulkan kelompok telur di
persemaian maupun dipertanaman untuk dimusnahkan
o Pemangkasan jerami sampai
dipangkal batang (Ngepok) kemudian digenangi agar jerami membusuk dan larvanya
mati
3. Penggunaan pestisida secara
bijaksana berdasarkan hasil pengamatan bila terjadi serangan > 5% sundep
4.
Pengendalian secara Hayati
Pelepasan Parasitoit Telur seperti Trichogramma japonicum
( Ery Setyowati )