Selasa, 14 Maret 2023

Sosialisasi LSD Antisipasi Cacar Pada Ternak Sapi

 

Ngrajun, Banjarharjo- Kalibawang ancaman penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di awal tahun 2023 menjadi keprihatinan tersendiri khususnya bagi peternak sapi, tidak terkecuali peternak sapi di Kapanewon Kalibawang. Pada tanggal 7 Maret 2023 bertempat di Balai Penyuluhan  Pertanian (BPP) Kapanewon Kalibawang diselenggarakan sosialisasi penyakit LSD dengan narasumber drh. Ridwan Nur Bintara selaku plh. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, serta drh. Estu Widodo, M.Sc. Medik Veteriner Puskeswan Kalibawang. Sosialisasi diikuti 25 orang perwakilan dari kelompok tani/ternak dan Dukuh di wilayah Kapanewon Kalibawang berserta dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Untuk diketahui bahwa penyakit LSD/ cacar pada sapi merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus keluarga Poxviridae dengan ciri spesifik terlihat benjolan pada kulit, dengan vector/ hewan pembawa atau penularan bisa melalui gigitan nyamuk, lalat dan caplak. Yang perlu diketahui bahwa penyakit LSD ini berbeda dengan Penyakit Mulut dan Kuku/ PMK baik dari penyebab, penularan ataupun gejala sehingga anggapan bahwa adanya LSD diakibatkan karena vaksinasi PMK adalah tidak benar.

Walaupun bukan sebagai penyakit yang zoonosis/ menular kemanusia, LSD mempunyai angka kesakitan antara 10-45% dan angka kematian berkisar 1-5% dari populasi dengan gejala klinis hewan yang terinfeksi akan mengalami deman dan nafsu makan menurun serta munculnya benjolan/ nodul di permukaan kulit sedangkan untuk keadaan LSD akut disertai dengan ambruk. Dampak kerugian nilai ekonomi bagi peternak sangat dirasakan terutama dengan menurunnya harga jual sapi yang terkena penyakit LSD, perawatan yang sapi yang intensif menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam penyembuhan penyakit ini disamping pemberian terapi supportif oleh tenaga medis. Diharapkan juga peran serta petani/ peternak untuk menjaga kebersihan kandang melalui penyemprotan cairan desinfektan dan anti parasit serta melakukan melakukan pengolahan kotoran ternak untuk menekan perkembangan serangga di lingkungan kandang. A. Yuantoni








Senin, 27 Februari 2023

ASAM HUMAT

 

Memiliki efek  positif  banyak digunakan pertumbuhan tanaman.

Asam Humat adalah …

HASIL DEKOMPOSISI DARI SISA2  TANAMAN ATAU  BINATANG RIBUAN JUTAAN TAHUN YANG LALU.

Manfaat Asam Humat :

1.       Dapat meningkatkan kualitas tanah 

2.       Dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah

3.       Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia

4.       Dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman

 

Bagaimana asam humat dapat meningkatkan kualitas tanah

Asam humat dapat diaplikasikan di tanah liat mempunyai fungsi :

Membantu mengurangi kepadatan tanah, penetrasi air dan udara sehingga daerah perakaran menjadi lebih baik.

Aplikasi di tanah berpasir mempunyai fungsi :

Meningkatkan kandungan bahan organik yang meningkatkan kapasitas retensi tanah dalam menyerap unsure hara

Jadi asam humat dapat memperbaiki struktur tanah sehingga mendukung pertumbuhan tanaman.

 

Asam humat dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah .

Aktivitas mikroba yang menguntungkan sangat penting bagi :

1.       Keberlanjutan tanah

2.       Pertumbuhan tanaman

 

Asam humat sebagai sumber carbon bagi mikroba. Mikroba berperan dalam siklus unsur hara dan pelarutan beberapa nutrisi seperti phospat yang terikat dalam tanah.

Berperan penting dalam kontinuitas pembentukan humus (humifikasi) dalam tanah.

 

Asam humat dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia

Asam humat bahan pelengkap pupuk kimia maupun organik. Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penggunaan asam humat secara rutin dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sebagai akibat perbaikan kualitas tanah  dan mikroba

Asam humat mampu dapat mengikat nutrisi mikro (khelasi) sehingga tanah menjadi lebih mudah diserap tanaman.

 

Pada kondisi tertentu asam humat dapat dikurangi penggunaan pupuk kimia dengan catatan

Tanah memiliki kandungan organik yang cukup, proses mikrobiologis berjalan dengan baik.

 

Asam humat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman

Tanaman jauh lebih sehat .Pertumbuhan tanaman dapat meningkat akibat dari kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi serta memperoleh nutrisi lebih banyak yang disediakan tanah.

Cara penggunaan asam humat :

Dapat dilakukan denga kocor/semprot. Bersamaan saat pengocoran/penyemprotan bersamaan pupuk organik dan anorganik.

 

Dosis Kocor 10 gram ukuran tangki 16 liter.  Semprot 5 g am untuk ukuran tangki 16 liter. 

Penggunaan 1 liter untuk 1 ha

Penggunaan  1  kg untuk

 

Bahan-bahan pembuatan asam humat :

1.       Enceng gondok memiliki kandungan N tinggi

2.       Jerami padi dapat menjadi kompos  memiliki kandungan 0,4% N, 0.02% P, 1.4 K dan 5.6 Si

3.       Pupuk organik baik belum atau sudah fermentasi sejumlah 50 Kg

4.       Dedak atau bekatul sejumlah 7 Kg

5.       Air leri jumlah 50 liter

6.       Gula jawa jumlah 1 Kg

 

Cara pembuatan asam humat:

Jerami padi atau enceng gondok dicacah dicampur dengan pupuk, bekatul, air leri dan gula jawa. Semuanya dimasukkan ke dalam drum dan isolat  M21.

 

( Ery Setyowati, SP )

Kamis, 16 Februari 2023

CARA MEMBUAT PGPR ( Plant growth-promoting rhizobacteria )

ALAT

1. Soblok besar
2. Panci
3. Saringan
4. Kompor
5. Drigen minimal isi 20 lt atau Galon
6. Airator
7. Selang kecil 2 meter
8. Ember
9. Pemberat/pelampung Aquarium

BAHAN 

1. Air masak 20 liter
2. Air leri 2 liter
3. Terasi 100 gram/ 1 ons
4. Gula Pasir 200 gram/ 2 ons atau (tetes tebu)
5. Kapur Sirih 1 sendok makan

CARA MEMBUAT

*Cara membuat Biang PGPR
    Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekitar 250 gram atau lebih banyak yang direndam dalam air masak        yang sudah dingin sebanyak 1-2 liter selama sehari semalam atau lebih.

*Cara membuat PGPR
    1. Air sebanyak 15 - 20 liter dimasak hingga mendidih kemudian di dinginkan.
    2. Air leri + terasi dimasak hingga mendidih kemudian gula pasir / tetes tebu dan kapur sirih dimasukkan                kemudian didinginkan.
    3. Setelah dingin air ke 1 + larutan ke 2 dimasukkan kedalam Drigen / Galon.
    4. Kemudian Biang PGPR yang telah dibuat dimasukkan campuran larutan ke 3
    5. Setelah semua masuk selang dipasang pada airator kemudian selang dimasukkan kedalam Drigen / Galon,         ini berfungsi sebagai pengaduk agar tidak mengendap dan menyuplai oksigen.
    6. Setelah terpasang semua baru airator dihubungkan ke stopkontak listrik dan didiamkan selama 1 - 2                minggu.
    7. Setelah 1 atau 2 minggu PGPR siap diaplikasikan / digunakan.


PERLAKUAN PGPR PADA BERBAGAI TANAMAN

NO

JENIS TANAMAN

PERLAKUAN AWAL

PERLAKUAN SUSULAN

  1

Benih yang disemaikan dan memiliki umur produktif kurang lebih 30 hari (bayam, caisin dan sebagainya)

Perlakuan benih

1 minggu setelah tanam dan 2 minggu setelah tanam

  2

Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 60 hari (Jagung manis)

Perlakuan benih

3 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam

  3

Benih disemaikan dengan usia tanam 3 – 4 bulan (padi, cabe, terung, melon dan sebagainya)

Perlakuan benih

1 minggu sebelum pindah tanam, 3 atau 5 minggu setelah tanam

  4

Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 3 bulan ( jagung, kacang panjang, kedelai, mentimun dan sebagainya

Perlakuan benih

3  minggu setelah tanam, 7  atau 9 minggu setelah tanam

  5

Tanaman berumur kurang lebih 12 bulan (pisang)

Perlakuan benih atau bibit

Perlakuan dilakukan sebulan sekali sejak ditanam hingga tanaman berumur 1 bulan sebelum panen

  6

Tanaman disemaikan dengan umur kurang lebih 3 tahun (pepaya)

Perlakuan benih

1 minggu sebelum pindah tanam dan  penyiraman satu bulan sekali setelah pindah tanam.

7

Tanaman tahunan

Perlakuan benih atau bibit

Penyiraman 1 bulan sekali.


( Ery Setyowati )

P

Jumat, 10 Februari 2023

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

 PENDAHULUAN

        Penggerek batang padi termasuk hama paling penting pada tanaman padi yang sering menimbulkan kahilangan hasil yang tinggi. Di Indonesia terdapat  empat jenis penggerek batang padi yaitu :

  1. Penggerek batang padi putih (Triporyza innotata)
  2. Penggerek batang padi kuning (Triporyza incertulas)
  3. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supperssalis)
  4. Penggerek batang padi ungu  (Sesamia inference)           

Dilapangan keberadaan hama ini ditandai oleh kehadiran kupu-kupu (ngengat) dan kematian tunas tunas padi (sundep, dead heart) kematian mali (beluk, white head).

Penggerek batang putih Ngengatnya berwarna putih, aktif pada malam hari, tertarik pada cahaya lampu, Telur diletakkan pada kelompok yang disususn seperti genteng pada permukaan bawah daun, atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya.  Dalam 1 krlompok telur berjumlah antara 150 – 250  butir, Inkubasi telur 4 – 9 hari.  Masa ulat 19 – 30  hari. Masa pupa 6 – 9 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 46 hari.

Penggerek batang padi kuning,  hama ini terdapat didaerah yang mempunyai pengairan baik sehingga padi dapat ditanam sepanjang tahun. Ngengat berwarna kuning jerami, ngengat betina mempunyai titik hitam pada sayap depan, pada ngengat jantan titik hitam ini kelihatan samar – samar. Ngengat aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan dalam kelompok ditutupi bulu-bulu halus pada permukaan bawah daun atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya, dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 50 – 150  butir, Inkubasi telur 4 – 5 hari. Masa ulat 18 – 42 hari. Masa pupa 8 – 14 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 35 – 63 hari.

Penggerek batang padi bergaris, Ngengat berwarna putih abu-abu, aktif pada malam hari , tertarik pada lampu. Telur diletakkan di permukaan bawah daun. dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 20 – 200  butir, Inkubasi telur 4 – 10 hari. Masa ulat 30 – 40 hari. Masa pupa 5 – 10 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 60 hari

Penggerek batang padi ungu,/ merah jambu serangga ini terdapat didataran rendah, tanaman sebelum stadium bunting, Ngengat berwarna abu-abu kecoklatan, aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan dalam kelompok pada helai daun, pelepah daun atau batang. dalam 1 krlompok telur berjumlah antara 100 – 160  butir, Inkubasi telur 4 – 9 hari. Masa ulat 31 – 38 hari. Masa pupa 5 – 12 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 45 – 57 hari.

Keempat penggerek batang tersebut menyerang dengan cara yang sama dan menimbulkan kerusakan yang sama pula. Serangan dalam stadium vegetatif menimbulkan gejala sundep, yaitu matinya  pucuk tanaman karena titik tumbuh dimakan larva (ulat) pucuk tersebut mula-mula berwarna kuning kemerah-merahan kemudian kering dan mati. Serangan dalam tadium generatif menimbulkan gejala beluk  yaitu malai yang hampa berwarna putih berdiri tegak karena tangkai mali putus digerek. Tanaman yang terserang bila dicabut akan mudah putus karena sudah digerek oleh larva.

Tanda – tanda akan adanya serangan hama penggerek batang ini adalah :

a). Adanya kelompok telur diatas atau dibawah permukaan daun dan bagian lain tanaman

b). Ngengat terbang berkeliling  maupun yang terapung dipermukaan air.

c). Lobang bekas gerekan pada tanaman padi, bila dibelah didalamnya akan terdapat ulat

d). Daun –daun yang termuda mengekrut atau mengecil, karena kekurangan air sebagai akibat pangkal batang sudah mulai terpotong.

e). Terlihat gejakla sundep

f). terihat gejala beluk.

Sampai saat ini belum ada varietas yang tahan terhadap penggerek batang,. Oleh karena itu maka gejala serangan hama ini perlu diwaspadai, terutama pada pertanaman musim hujan. Waktu tanam yang tepat merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan penggerek batang

 

PENGENDALIAN

1.        Pengaturan pola tanam

Ø  Rotasi tanaman padi dengan tanaman bukan padi untuk memutus siklus hidup hama.

Ø  Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang

Ø  Pengaturan waktu tanam, yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul padi.  Usahakan tanam jangan bertepatan dengan puncak populasi penerbagan ngengat, sebaiknya 15 hari setelah puncak penerbangan.

2.        Pengendalian secara mekanik

o Mengumpulkan kelompok telur di persemaian maupun dipertanaman untuk dimusnahkan

o Pemangkasan jerami sampai dipangkal batang (Ngepok) kemudian digenangi agar jerami membusuk dan larvanya mati

3.    Penggunaan pestisida secara bijaksana berdasarkan hasil pengamatan bila terjadi serangan > 5% sundep

4.        Pengendalian secara Hayati

Pelepasan Parasitoit Telur seperti Trichogramma japonicum


( Ery Setyowati )

Rabu, 25 Januari 2023

MEMANFAATKAN PEKARANGAN UNTUK KETAHANAN PANGAN KELUARGA

 PENDAHULUAN


Lahan pekarangan mempunyai potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan penyediaan pangan yang beranekaragam bagi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kegiatan pengembangan pekarangan diutamakan untuk dapat berfungsi untuk menambah gizi keluarga, meningkatkan penghasilan, serta sebagai sarana pendidikan maupun sarana penyuluhan untuk ibu rumah tangga dan masyarakat.

Pekarangan dapat ditanami berbagai jenis komoditas antara lain untuk umbi-umbian, sayuran, tanaman buah maupun tanaman obat-obatan keluarga (TOGA). Sayuran hijau dan buah-buahan akan lebih baik jika dapat dihasilkan di pekarangan di setiap rumah tangga karena akan lebih terjamin ketersediaannya dan dapat diperoleh dengan mudah.

Selain itu, pekarangan juga dapat dikembangkan sebagai sumber protein keluarga dengan kegiatan peternakan dan perikanan melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Pekarangan merupakan lumbung pangan dan lumbung gizi keluarga yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kurangnya pengetahuan ibu rumah tangga tentang arti pentingnya pangan yang bergizi akan berakibat timbulnya permasalahan gizi yang banyak dijumpai, terutama pada anak-anak di Indonesia.

TUJUAN

 

1. Mengoptimalkan lahan pekarangan dengan mengembangkan berbagai komoditas yang merupakan sumber karbohidrat, protein, dan vitamin.

2.    Mengembangkan pekarangan untuk menambah gizi dan penghasilan keluarga.

3.    Menumbuhkan pekarangan sebagai warung hidup dan apotik hidup di setiap rumah tangga.

 

CARA MEMANFAATKAN PEKARANGAN

 

1.    Menanam sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan dan umbi-umbian.

2.    Memelihara ikan dalam kolam terpal.

3.    Memelihara unggas.

 

MANFAAT PEKARANGAN

 

1.    Sebagai sumber gizi keluarga.

2.    Sebagai lumbung hidup dan apotik hidup.

3.    Memperindah lingkungan.

4.  Sebagai sumber bibit tanaman, ikan dan ternak kecil, misalnya unggas.

 Sebagai sumber tambahan penghasilan keluarga apabila hasil pekarangan berlebih.

6.    Menghemat anggaran belanja keluarga. 


TAHAP-TAHAP PEMANFAATAN PEKARANGAN

 

1.    Menentukan tata letak pekarangan (untuk tanaman, kolam dan peternakan).

2.    Melakukan pengolahan tanah di plot tanaman.

3.    Membuat kolam dengan terpal.

4.    Membuat kandang ternak.

5.    Menanam bibit tanaman.

6.    Memelihara tanaman, ikan dan ternak dengan baik.



CARA PENANGANAN HASIL PEKARANGAN

 

1. Panenlah sayuran dan buah-buahan pada saat yang tepat agar kandungan gizi yang terkandung di dalamnya maksimal.

2.   Panenlah sebanyak yang dibutuhkan agar bahan makanan yang akan diolah masih terjaga kesegarannya.

3.    Sisakan tanaman yang sifatnya sekali panen untuk digunakan sebagai bibit.

4.   Panen ikan minimal 3 bulan sekali sehingga umur dan besar ikan sudah layak dan optimal untuk dikonsumsi.

5. Pilihlah unggas jantan atau betina yang sudah tidak produktif lagi untuk dimanfaatkan dagingnya. 

( Ery Setyowati )

Jumat, 07 Oktober 2022

KWT Sekar Wangi dan urine kelinci

 

        Ngrajun, Banjarharjo- Kalibawang. Tingginya harga pupuk kimia dan issue krisis pangan menjadi salah satu kekhawatiran bagi para petani untuk dapat mengoptimalkan hasil pertanian, namun tidak bagi ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Wangi. KWT yang berada Di Dusun Ngrajun, Desa Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang ini ternyata mempunyai potensi sumber daya pupuk organaik yang melimpah untuk meningkatkan hasil pertanian. Urine kelinci atau sisa sekresi dari hewan kecil ini merupakan bahan baku penyubur tanaman yang murah dan ramah lingkungan, Riset yang dilakukan Badan Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Kabupaten Bogor, pada tahun 2005 memperlihatkan urine kelinci mengandung unsur N, P, dan K masing-masing sebesar lebih tinggi 2,72%, 1,1% dan 0,5% daripada kotoran dan urine ternak lain seperti sapi, kerbau, domba, kuda, babi bahkan ayam. Pada tanggal 2 September 2022, ibu-ibu anggota KWT melakukan demonstrasi cara/ Demca untuk mengolah urine kelinci menjadi pupuk organik cair (POC) dengan pendampingan dari Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) BPP Kapanewon Kalibawang. Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat POC dalam 20 liter antara lain :

Alat :

-      - Drum/ Ember yang dapat tertutup rapat

-       -Kayu Pengaduk

-       -Gayung

Bahan :

-       -Urine Kelinci 20 liter

-       -Air cucian beras/ leri 1 liter

-       -Dekomposer EM4 2-5 ml

-       -Tetes tebu 100-200 ml

-       -Parutan Empon-empon (jahe,kunyit, dll) 1 kg

Cara Pembuatan

1.     Campurkan Tetes tebu dan EM4 dengan air secukupnya dan diamkan 5-10 menit untuk menghidupkan bakteri pengurai

2.     Siapkan ember dan masukkan semua bahan kemudian aduk rata

3.     Tambahakan campuran 1 kemudian aduk kembali

4.     Aduk setiap 2 sekali dan kembali tutup rapat

5.     Usahakan proses pembuatan ditempat yang teduh

POC sudah bisa digunakan setelah 14 hari atau setelah bau

POC sudah bisa digunakan setelah 14 hari atau setelah bau amoniak hilang. Untuk dosis penggunaan POC untuk semprot dapat mencampurkan 1 liter POC dengan 10 liter air, sedangkan untuk kocor 1 liter POC untuk 1 liter air.

A. Yuantoni

 



Kamis, 22 September 2022

KT. Sidomaju optimalkan buat pakan fermentasi

        Tonogoro, Banjaroyo- Kalibawang Pada hari Sabtu tanggal 5 September 2022 melakukan uji coba pembuatan pakan fermentasi dari Hijauan Pakan Ternak (HPT) secara mandiri, adapun tujuan dari pembuatan pakan fermentasi ini adalah rencana tidak lanjut pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Ternak kegiatan Pemanfaatan Satuan Ruang Strategis (SRS) perbukitan menoreh yang bersumber dari kegiatan DAIS 2022 pada bulan Agustus yang lalu. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Koordinator kandang dan seksi pakan ternak dari 12 kandang yang akan menerima bantuan ternak kambing bligon, dimana diharapkan nantinya setiap kelompok mampu membuat pakan fermentasi pada masing-masing kandang yang mereka kelola. Dengan memanfaatkan HPT yang melimpah baik dari rumput odot, gama umami maupun rambanan yang tersedia ditiap kebun pengelola, mereka sangat antusias dan berharap nantinya pakan fermentasi ini dapat menjadi subsider dari pakan hijauan segar yang harus dicari setiap harinya. Dilihat dari fungsinya pemberian pakan fermenetasi adalah memperkaya nutrisi dan meningkatkan nilai gizi pada bahan lain yang nilai gizinya rendah, seperti hijauan atau rambanan yang umum diberikan dalam bentuk segar oleh peternak. Keberhasilan dari pembuatan pakan fermentasi terletak pada kandungan air pada bahan yang tersedia, misalnya untuk hijauan yang segar atau baru dipotong sebaiknya dilakukan pelayuan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air. Adapun proses pelayuan hijauan bisa dilakukan dengan diangin-anginkan ataupun dihamparkan ditempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.



Proses fermentasi akan berjalan dengan baik apabila kadar air bahan yang akan fermentasi antara 25-30%, sedangkan untuk mengetahui tingginya kandungan air pada bahan fermentasi, petani dapat melakukan uji dengan cara menggengam kuat - kuat kemudian genggaman dibuka. Hasilnya bila menggumpal semua tapi tidak berair ditelapak tangan itulah kadar air yang tepat, namun apabila telapak tangan masih berair perlu ditambahkan bahan bahan kering seperti bekatul sampai dengan kadar air yang tepat (sapibagus.2016). Sedangkan untuk hasil fermentasi pakan yang sudah jadi mempunyai karakteritis bau yang khas.  A. Yuantoni