Senin, 27 Februari 2023

ASAM HUMAT

 

Memiliki efek  positif  banyak digunakan pertumbuhan tanaman.

Asam Humat adalah …

HASIL DEKOMPOSISI DARI SISA2  TANAMAN ATAU  BINATANG RIBUAN JUTAAN TAHUN YANG LALU.

Manfaat Asam Humat :

1.       Dapat meningkatkan kualitas tanah 

2.       Dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah

3.       Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia

4.       Dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman

 

Bagaimana asam humat dapat meningkatkan kualitas tanah

Asam humat dapat diaplikasikan di tanah liat mempunyai fungsi :

Membantu mengurangi kepadatan tanah, penetrasi air dan udara sehingga daerah perakaran menjadi lebih baik.

Aplikasi di tanah berpasir mempunyai fungsi :

Meningkatkan kandungan bahan organik yang meningkatkan kapasitas retensi tanah dalam menyerap unsure hara

Jadi asam humat dapat memperbaiki struktur tanah sehingga mendukung pertumbuhan tanaman.

 

Asam humat dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah .

Aktivitas mikroba yang menguntungkan sangat penting bagi :

1.       Keberlanjutan tanah

2.       Pertumbuhan tanaman

 

Asam humat sebagai sumber carbon bagi mikroba. Mikroba berperan dalam siklus unsur hara dan pelarutan beberapa nutrisi seperti phospat yang terikat dalam tanah.

Berperan penting dalam kontinuitas pembentukan humus (humifikasi) dalam tanah.

 

Asam humat dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia

Asam humat bahan pelengkap pupuk kimia maupun organik. Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penggunaan asam humat secara rutin dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sebagai akibat perbaikan kualitas tanah  dan mikroba

Asam humat mampu dapat mengikat nutrisi mikro (khelasi) sehingga tanah menjadi lebih mudah diserap tanaman.

 

Pada kondisi tertentu asam humat dapat dikurangi penggunaan pupuk kimia dengan catatan

Tanah memiliki kandungan organik yang cukup, proses mikrobiologis berjalan dengan baik.

 

Asam humat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman

Tanaman jauh lebih sehat .Pertumbuhan tanaman dapat meningkat akibat dari kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi serta memperoleh nutrisi lebih banyak yang disediakan tanah.

Cara penggunaan asam humat :

Dapat dilakukan denga kocor/semprot. Bersamaan saat pengocoran/penyemprotan bersamaan pupuk organik dan anorganik.

 

Dosis Kocor 10 gram ukuran tangki 16 liter.  Semprot 5 g am untuk ukuran tangki 16 liter. 

Penggunaan 1 liter untuk 1 ha

Penggunaan  1  kg untuk

 

Bahan-bahan pembuatan asam humat :

1.       Enceng gondok memiliki kandungan N tinggi

2.       Jerami padi dapat menjadi kompos  memiliki kandungan 0,4% N, 0.02% P, 1.4 K dan 5.6 Si

3.       Pupuk organik baik belum atau sudah fermentasi sejumlah 50 Kg

4.       Dedak atau bekatul sejumlah 7 Kg

5.       Air leri jumlah 50 liter

6.       Gula jawa jumlah 1 Kg

 

Cara pembuatan asam humat:

Jerami padi atau enceng gondok dicacah dicampur dengan pupuk, bekatul, air leri dan gula jawa. Semuanya dimasukkan ke dalam drum dan isolat  M21.

 

( Ery Setyowati, SP )

Kamis, 16 Februari 2023

CARA MEMBUAT PGPR ( Plant growth-promoting rhizobacteria )

ALAT

1. Soblok besar
2. Panci
3. Saringan
4. Kompor
5. Drigen minimal isi 20 lt atau Galon
6. Airator
7. Selang kecil 2 meter
8. Ember
9. Pemberat/pelampung Aquarium

BAHAN 

1. Air masak 20 liter
2. Air leri 2 liter
3. Terasi 100 gram/ 1 ons
4. Gula Pasir 200 gram/ 2 ons atau (tetes tebu)
5. Kapur Sirih 1 sendok makan

CARA MEMBUAT

*Cara membuat Biang PGPR
    Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekitar 250 gram atau lebih banyak yang direndam dalam air masak        yang sudah dingin sebanyak 1-2 liter selama sehari semalam atau lebih.

*Cara membuat PGPR
    1. Air sebanyak 15 - 20 liter dimasak hingga mendidih kemudian di dinginkan.
    2. Air leri + terasi dimasak hingga mendidih kemudian gula pasir / tetes tebu dan kapur sirih dimasukkan                kemudian didinginkan.
    3. Setelah dingin air ke 1 + larutan ke 2 dimasukkan kedalam Drigen / Galon.
    4. Kemudian Biang PGPR yang telah dibuat dimasukkan campuran larutan ke 3
    5. Setelah semua masuk selang dipasang pada airator kemudian selang dimasukkan kedalam Drigen / Galon,         ini berfungsi sebagai pengaduk agar tidak mengendap dan menyuplai oksigen.
    6. Setelah terpasang semua baru airator dihubungkan ke stopkontak listrik dan didiamkan selama 1 - 2                minggu.
    7. Setelah 1 atau 2 minggu PGPR siap diaplikasikan / digunakan.


PERLAKUAN PGPR PADA BERBAGAI TANAMAN

NO

JENIS TANAMAN

PERLAKUAN AWAL

PERLAKUAN SUSULAN

  1

Benih yang disemaikan dan memiliki umur produktif kurang lebih 30 hari (bayam, caisin dan sebagainya)

Perlakuan benih

1 minggu setelah tanam dan 2 minggu setelah tanam

  2

Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 60 hari (Jagung manis)

Perlakuan benih

3 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam

  3

Benih disemaikan dengan usia tanam 3 – 4 bulan (padi, cabe, terung, melon dan sebagainya)

Perlakuan benih

1 minggu sebelum pindah tanam, 3 atau 5 minggu setelah tanam

  4

Benih tanam langsung dengan umur tanaman kurang lebih 3 bulan ( jagung, kacang panjang, kedelai, mentimun dan sebagainya

Perlakuan benih

3  minggu setelah tanam, 7  atau 9 minggu setelah tanam

  5

Tanaman berumur kurang lebih 12 bulan (pisang)

Perlakuan benih atau bibit

Perlakuan dilakukan sebulan sekali sejak ditanam hingga tanaman berumur 1 bulan sebelum panen

  6

Tanaman disemaikan dengan umur kurang lebih 3 tahun (pepaya)

Perlakuan benih

1 minggu sebelum pindah tanam dan  penyiraman satu bulan sekali setelah pindah tanam.

7

Tanaman tahunan

Perlakuan benih atau bibit

Penyiraman 1 bulan sekali.


( Ery Setyowati )

P

Jumat, 10 Februari 2023

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

 PENDAHULUAN

        Penggerek batang padi termasuk hama paling penting pada tanaman padi yang sering menimbulkan kahilangan hasil yang tinggi. Di Indonesia terdapat  empat jenis penggerek batang padi yaitu :

  1. Penggerek batang padi putih (Triporyza innotata)
  2. Penggerek batang padi kuning (Triporyza incertulas)
  3. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supperssalis)
  4. Penggerek batang padi ungu  (Sesamia inference)           

Dilapangan keberadaan hama ini ditandai oleh kehadiran kupu-kupu (ngengat) dan kematian tunas tunas padi (sundep, dead heart) kematian mali (beluk, white head).

Penggerek batang putih Ngengatnya berwarna putih, aktif pada malam hari, tertarik pada cahaya lampu, Telur diletakkan pada kelompok yang disususn seperti genteng pada permukaan bawah daun, atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya.  Dalam 1 krlompok telur berjumlah antara 150 – 250  butir, Inkubasi telur 4 – 9 hari.  Masa ulat 19 – 30  hari. Masa pupa 6 – 9 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 46 hari.

Penggerek batang padi kuning,  hama ini terdapat didaerah yang mempunyai pengairan baik sehingga padi dapat ditanam sepanjang tahun. Ngengat berwarna kuning jerami, ngengat betina mempunyai titik hitam pada sayap depan, pada ngengat jantan titik hitam ini kelihatan samar – samar. Ngengat aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan dalam kelompok ditutupi bulu-bulu halus pada permukaan bawah daun atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya, dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 50 – 150  butir, Inkubasi telur 4 – 5 hari. Masa ulat 18 – 42 hari. Masa pupa 8 – 14 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 35 – 63 hari.

Penggerek batang padi bergaris, Ngengat berwarna putih abu-abu, aktif pada malam hari , tertarik pada lampu. Telur diletakkan di permukaan bawah daun. dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 20 – 200  butir, Inkubasi telur 4 – 10 hari. Masa ulat 30 – 40 hari. Masa pupa 5 – 10 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 60 hari

Penggerek batang padi ungu,/ merah jambu serangga ini terdapat didataran rendah, tanaman sebelum stadium bunting, Ngengat berwarna abu-abu kecoklatan, aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan dalam kelompok pada helai daun, pelepah daun atau batang. dalam 1 krlompok telur berjumlah antara 100 – 160  butir, Inkubasi telur 4 – 9 hari. Masa ulat 31 – 38 hari. Masa pupa 5 – 12 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 45 – 57 hari.

Keempat penggerek batang tersebut menyerang dengan cara yang sama dan menimbulkan kerusakan yang sama pula. Serangan dalam stadium vegetatif menimbulkan gejala sundep, yaitu matinya  pucuk tanaman karena titik tumbuh dimakan larva (ulat) pucuk tersebut mula-mula berwarna kuning kemerah-merahan kemudian kering dan mati. Serangan dalam tadium generatif menimbulkan gejala beluk  yaitu malai yang hampa berwarna putih berdiri tegak karena tangkai mali putus digerek. Tanaman yang terserang bila dicabut akan mudah putus karena sudah digerek oleh larva.

Tanda – tanda akan adanya serangan hama penggerek batang ini adalah :

a). Adanya kelompok telur diatas atau dibawah permukaan daun dan bagian lain tanaman

b). Ngengat terbang berkeliling  maupun yang terapung dipermukaan air.

c). Lobang bekas gerekan pada tanaman padi, bila dibelah didalamnya akan terdapat ulat

d). Daun –daun yang termuda mengekrut atau mengecil, karena kekurangan air sebagai akibat pangkal batang sudah mulai terpotong.

e). Terlihat gejakla sundep

f). terihat gejala beluk.

Sampai saat ini belum ada varietas yang tahan terhadap penggerek batang,. Oleh karena itu maka gejala serangan hama ini perlu diwaspadai, terutama pada pertanaman musim hujan. Waktu tanam yang tepat merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan penggerek batang

 

PENGENDALIAN

1.        Pengaturan pola tanam

Ø  Rotasi tanaman padi dengan tanaman bukan padi untuk memutus siklus hidup hama.

Ø  Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang

Ø  Pengaturan waktu tanam, yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul padi.  Usahakan tanam jangan bertepatan dengan puncak populasi penerbagan ngengat, sebaiknya 15 hari setelah puncak penerbangan.

2.        Pengendalian secara mekanik

o Mengumpulkan kelompok telur di persemaian maupun dipertanaman untuk dimusnahkan

o Pemangkasan jerami sampai dipangkal batang (Ngepok) kemudian digenangi agar jerami membusuk dan larvanya mati

3.    Penggunaan pestisida secara bijaksana berdasarkan hasil pengamatan bila terjadi serangan > 5% sundep

4.        Pengendalian secara Hayati

Pelepasan Parasitoit Telur seperti Trichogramma japonicum


( Ery Setyowati )