Jumat, 10 Februari 2023

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

 PENDAHULUAN

        Penggerek batang padi termasuk hama paling penting pada tanaman padi yang sering menimbulkan kahilangan hasil yang tinggi. Di Indonesia terdapat  empat jenis penggerek batang padi yaitu :

  1. Penggerek batang padi putih (Triporyza innotata)
  2. Penggerek batang padi kuning (Triporyza incertulas)
  3. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supperssalis)
  4. Penggerek batang padi ungu  (Sesamia inference)           

Dilapangan keberadaan hama ini ditandai oleh kehadiran kupu-kupu (ngengat) dan kematian tunas tunas padi (sundep, dead heart) kematian mali (beluk, white head).

Penggerek batang putih Ngengatnya berwarna putih, aktif pada malam hari, tertarik pada cahaya lampu, Telur diletakkan pada kelompok yang disususn seperti genteng pada permukaan bawah daun, atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya.  Dalam 1 krlompok telur berjumlah antara 150 – 250  butir, Inkubasi telur 4 – 9 hari.  Masa ulat 19 – 30  hari. Masa pupa 6 – 9 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 46 hari.

Penggerek batang padi kuning,  hama ini terdapat didaerah yang mempunyai pengairan baik sehingga padi dapat ditanam sepanjang tahun. Ngengat berwarna kuning jerami, ngengat betina mempunyai titik hitam pada sayap depan, pada ngengat jantan titik hitam ini kelihatan samar – samar. Ngengat aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan dalam kelompok ditutupi bulu-bulu halus pada permukaan bawah daun atau kadang-kadang dibagian tanaman lainnya, dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 50 – 150  butir, Inkubasi telur 4 – 5 hari. Masa ulat 18 – 42 hari. Masa pupa 8 – 14 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 35 – 63 hari.

Penggerek batang padi bergaris, Ngengat berwarna putih abu-abu, aktif pada malam hari , tertarik pada lampu. Telur diletakkan di permukaan bawah daun. dalam 1 kelompok telur berjumlah antara 20 – 200  butir, Inkubasi telur 4 – 10 hari. Masa ulat 30 – 40 hari. Masa pupa 5 – 10 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 39 – 60 hari

Penggerek batang padi ungu,/ merah jambu serangga ini terdapat didataran rendah, tanaman sebelum stadium bunting, Ngengat berwarna abu-abu kecoklatan, aktif pada malam hari tertarik pada cahaya lampu. Telur diletakkan dalam kelompok pada helai daun, pelepah daun atau batang. dalam 1 krlompok telur berjumlah antara 100 – 160  butir, Inkubasi telur 4 – 9 hari. Masa ulat 31 – 38 hari. Masa pupa 5 – 12 hari, sehingga siklus hidup barkisar antara 45 – 57 hari.

Keempat penggerek batang tersebut menyerang dengan cara yang sama dan menimbulkan kerusakan yang sama pula. Serangan dalam stadium vegetatif menimbulkan gejala sundep, yaitu matinya  pucuk tanaman karena titik tumbuh dimakan larva (ulat) pucuk tersebut mula-mula berwarna kuning kemerah-merahan kemudian kering dan mati. Serangan dalam tadium generatif menimbulkan gejala beluk  yaitu malai yang hampa berwarna putih berdiri tegak karena tangkai mali putus digerek. Tanaman yang terserang bila dicabut akan mudah putus karena sudah digerek oleh larva.

Tanda – tanda akan adanya serangan hama penggerek batang ini adalah :

a). Adanya kelompok telur diatas atau dibawah permukaan daun dan bagian lain tanaman

b). Ngengat terbang berkeliling  maupun yang terapung dipermukaan air.

c). Lobang bekas gerekan pada tanaman padi, bila dibelah didalamnya akan terdapat ulat

d). Daun –daun yang termuda mengekrut atau mengecil, karena kekurangan air sebagai akibat pangkal batang sudah mulai terpotong.

e). Terlihat gejakla sundep

f). terihat gejala beluk.

Sampai saat ini belum ada varietas yang tahan terhadap penggerek batang,. Oleh karena itu maka gejala serangan hama ini perlu diwaspadai, terutama pada pertanaman musim hujan. Waktu tanam yang tepat merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan penggerek batang

 

PENGENDALIAN

1.        Pengaturan pola tanam

Ø  Rotasi tanaman padi dengan tanaman bukan padi untuk memutus siklus hidup hama.

Ø  Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang

Ø  Pengaturan waktu tanam, yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul padi.  Usahakan tanam jangan bertepatan dengan puncak populasi penerbagan ngengat, sebaiknya 15 hari setelah puncak penerbangan.

2.        Pengendalian secara mekanik

o Mengumpulkan kelompok telur di persemaian maupun dipertanaman untuk dimusnahkan

o Pemangkasan jerami sampai dipangkal batang (Ngepok) kemudian digenangi agar jerami membusuk dan larvanya mati

3.    Penggunaan pestisida secara bijaksana berdasarkan hasil pengamatan bila terjadi serangan > 5% sundep

4.        Pengendalian secara Hayati

Pelepasan Parasitoit Telur seperti Trichogramma japonicum


( Ery Setyowati )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar